9:17 AM


Nyamuk Aedes Agyfti (sumber google)
Dibawah ini ada beberapa hal yang wajib kita ketahui mengenai penyebaran dan pencegahan virus Zika yang sudah mulai menyebar atau masuk ke Indonesia.

Apa yang disebut Virus Zika :

Virus Zika merupakan salah satu jenis dari Flavivirus, sejenis dengan virus dengue yang berasal dari kelompok Arbovirus.

Penularan Virus Zika :

Penularan virus Zika diakibatkan oleh gigitan nyamuk berjenis Aedes, nyamuk untuk daerah tropis dinamakan aedes agyti, daerah Afrika dinamakan Aedes Africanus dan jenis Aedes Albofictus untuk beberapa daerah lainnya. Nyamuk Aedes sendiri yaitu sejenis nyamuk yang dapat hidup didalam dan luar ruangan dan aktif disiang hari.

Siapa saja yang bersesiko terjangkit Virus Zika :

Siapa saja dapat terjangkit Virus ini dan tidak terkecuali juga ibu hamil yang bisa menularkan virusnya terhadap janin.

Ciri-ciri atau gejala terinfeksi virus Zika :

Gejala yang dirasakan adalah : Demam, bintik-bintik merah pada tubuh, Sakit Kepala, Nyeri otot dan sendi, mata merah dikarenakan kelemahan dan terjadi peradangan pada konjungtiva. Kondisi ini bisa berlangsung antara 2-7 hari dan termasuk jenis penyakit tingkat sedang yang dapat sembuh sendirinya, pada kondisi tubuh yang sehat bisa sembuh antara 7-12 hari tanpa pengobatan medis.

Apakah ada konflikasi dari infeksi virus Zika :

Terdapat beberapa kasus suspek virus Zika mengalami sindrom Guillane Bare, namun masih dalam penelitian secara ilmiahnya.

Jenis pemeriksaan virus bagi ibu hamil :

Pada minggu pertama Demam, dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan menggunakan RT-PCR

Apakah Sudah ada Vaksin atau Obat untuk Virus Zika :

Belum ada vaksin atau obat secara sepesifik untuk virus ini, hanya pengobatan terhadap gejala yang ditimbulkan saja.

Apa yang harus dilakukan bila terinfeksi virus Zika :

  1. Istirahat yang cukup
  2. Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi
  3. Konsumsi obat penghilang demam dan nyeri
  4. Jangan mengkonsumsi Aspirin dan atau  obat-obatan NSAID (non steroid anti inflmation) lainnya.
Bagaimana cara pencegahan penularan virus Zika :

1. Menghindari kontak dengan nyamuk.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras, menutup dan membuang barang-barang yang memungkinkan bersarangnya jentik nyamuk (seperti kaleng bekas atau barang yang dapat menampung air) taburkan bibit larvasida dan gunakan obat nyamuk.
3. Selalu melakukan pengawasan terhadap penyebaran jentik nyamuk.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan berperilaku hidup sehat, dan sering melakukan gerakan olah tubuh yang teratur.
5. Bagi wanita hamil haris melakukan perlindungan yang ekstra terhadap gigitan nyamuk, gunakan pakain lengan panjang atau yang bisa menupi sebagian besar tubuh, gunakan warna pakaian yang cerah, hindari penggunaan parfum atau wewangian termasuk deodoran yang dapat mengundang nyamuk.

Apakah efek terhadap ibu hamil yang terinfeksi virus Zika :

Selama ini belum terbukti bahwa ibu hamil lebih beresiko lebih berat apabila terjangkit infeksi virus Zika, dan belum diketahui apabila ibu hamil dapat beresiko terjangkit sindrom guillan barre.

Apakah ada hubungan akibat terinfeksi virus Zika dengan Microsefalus Kongenital? :

Penemuan secara ilmiah antara virus zika dengan kejadian bayi lahir dengan microsefalus memang belum terbukti, namaun dugaan kuat kearah sana semakin terlihat.

Itulah beberapa hal yang harus diketahui dan semoga bermanfaat menambah wawasan kita dalam menyikapi penyebaran virus Zika yang akhir-akhir ini semakin gencar diberitakan diberbagai media massa. (sumber dari depkes.go.id)


0 Comments:

Post a Comment